Halo, sahabat Bengkel Bunda!
Apa kabar?
Hmm, pernahkan sahabat merasa sendirian di tengah keramaian? Atau menjadi kesepian bahkan sedang berada di tengah-tengah orang-orang terdekat?
Bila jawabannya, iya, mungkin ini menjadi sinyal dari diri. Sepertinya harus menepi sejenak di tengah dunia yang bising ini.
Saatnya kita “pulang”, menuju ruang aman kita masing-masing.
Ya, ruang aman itu ibarat benteng terakhir untuk kesehatan mental kita. Ruang aman menjadi penyelamat dikala burnout melanda. Di saat kita merasa terasing di dunia yang bising ini, disitulah saatnya kita berdiam sejenak di ruang aman.
Pentingnya Ruang Aman
Ruang aman bukan berarti kita bebas malas-malasan. Bukan sekadar membuang waktu untuk melakukan hal-hal yang tidak produktif.
Sebaliknya, ruang aman itu sangat penting dalam menjaga kesehatan mental kita. Ruang aman bahkan bisa membuat kita lebih produktif sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup sehari-hari.
Baca Juga : Capek, Stres, Tapi Dompet Menjerit? Self Care Nggak Harus Bikin Kantong Jebol
Begini cara ruang aman membantu memulihkan mental dan meningkatkan produktivitas diri:
Hempaskan stress dan overthinking
Begitu kita berada di ruang aman, otak secara otomatis akan tahu, "Oke, sekarang aman." Ini membantu menekan hormon stres (kortisol) dan memberi sinyal pada tubuh untuk rileks. Alhasil, kita jadi lebih tenang dan nggak gampang panik.
Baterai mental cepat penuh
Ibarat handphone, energi mental kita perlu diisi ulang. Ruang aman adalah charger terbaik. Di sana, kita punya waktu untuk memproses emosi dan menyembuhkan luka mental tanpa ada gangguan. Ini yang membuat kita siap menghadapi hari esok.
Fokus jadi "sat set"
Sulit fokus kalau lingkungan berantakan atau pikiran penuh drama. Ruang aman, terutama yang fisik, menciptakan keteraturan. Ketika pikiran bebas dari noise dan kekacauan visual, kita jadi lebih produktif dan kreatif.
Hubungan jadi sehat
Seringkali kita sensitif dan mudah marah ke orang terdekat karena baterai kita sudah habis. Dengan punya ruang aman, kita bisa kembali ke interaksi sosial dalam kondisi prima, siap berkomunikasi dengan sabar, dan membangun koneksi yang lebih tulus.
Cara Menciptakan Ruang Aman untuk Diri Sendiri
Lalu, bagaimana cara menciptakan ruang aman untuk diri sendiri?
Jangan khawatir, menciptakan ruang aman itu tidak sulit, kok. Bisa dilakukan dengan cara-cara sederhana, seperti;
Validasi perasaan
Validasi perasaan itu penting. Sayangnya sebagian dari kita, tumbuh di lingkungan yang seolah tak memberi tempat untuk merasakan perasaan sendiri.
Kita dibesarkan dengan kata-kata;
“ Jangan takut “
“ Jangan baper “
“ Jangan sedih”
“ Harus kuat”
Padahal, sejatinya perasaan itu tidak butuh permisi. Sebagai manusia, wajar jika merasakan banyak perasaan.
Mulai dari perasaan senang, sedih, marah, kecewa, bangga, bahkan putus asa. Semua itu manusiawi. Tak boleh dihakimi maupun dipilih-pilih.
Ruang aman yang bisa kita ciptakan adalah, saat kita merasa bebas memvalidasi semua perasaan.
Katakan pada diri sendiri :
Apa yang saya rasakan hari ini itu bukan kesalahan. Saya berhak merasakan tanpa harus minta maaf.
Jaga jarak
Ruang aman itu juga tentang energi. Bila berada di lingkungan yang penuh energi negatif, ada baiknya jaga jarak. Hindari orang-orang yang memang membuat kita merasa tidak nyaman. Membuat kita merasa harus berpura-pura dan kehilangan jati diri.
Baca Juga : Capek Mengejar Relationship Goals Ala Sosmed? Saatnya Turun ke Bumi
Cut off pertemanan negatif itu nggak egois kok. Tetapi bentuk melindungi diri sendiri dari energi negatif.
Lakukan ritual kecil sebagai tempat pulang
Ruang aman menjadi tempat dimana kita bisa melakukan hal-hal yang menenangkan. Ritual kecil yang sederhana seperti ;
- Menikmati secangkir teh sambil jurnaling
- Mendengarkan musik kesukaan
- Grounding sambil menikmati kehangatan matahari pagi
Ritual kecil ini menjadi cara diri sendiri untuk rehat sejenak dan menenangkan diri.
Ubah penghakiman menjadi apresiasi
Daripada berkata ;
“Kok kamu lemah banget, sih?”
“Kamu payah.”
“Gitu saja nggak bisa! “
Lebih baik berkata;
“Kamu udah bertahan sejauh ini. Itu hebat.”
“Aku ngerti kamu capek. Nggak apa-apa istirahat.”
“Kalau sekarang belum bisa, lain kali coba lagi, ya! “
Suara yang lembut dari dalam diri bisa lebih menyembuhkan daripada apa pun yang dunia tawarkan.
Tetapkan batasan
Setiap orang berhak memilih batasannya. Jangan ragu untuk berkata TIDAK pada hal-hal yang membuat kita tidak nyaman.
Rehat sejenak dari media sosial itu boleh, kok. Bahkan, jika kita ingin menyepi. Menikmati kesendirian, itu juga sah-sah saja.
Penutup
Menciptakan ruang aman adalah kunci self-care jangka panjang. Ini bukan sekadar tips-tips sesaat, melainkan sebuah gaya hidup.
Baca Juga : Pagar Perlindungan yang Dibangun dari Hati: Kisah Hana Maulida dan Gerakan KAKAK AMAN
Saat sadar dan secara aktif membangun ruang aman untuk diri sendiri, kita sedang menciptakan fondasi yang kuat untuk hidup yang lebih tenang, bahagia, dan bermakna.
Jadi, langkah kecil apa yang akan sahabat ambil hari ini untuk membuat ruang aman bagi diri yang lebih nyaman?




No comments