Healing Kok Malah Bikin Overthinking? Saatnya Balik ke Aktivitas Kreatif yang Bikin Tenang

 

Healing Kok Malah Bikin Overthinking? Saatnya Balik ke Aktivitas Kreatif yang Bikin Tenang


Halo, sahabat Bengkel Bunda! 

Pernah nggak sih, niat hati mau healing, eh ujung-ujungnya malah capek hati dan pikiran?

Kita udah atur jadwal liburan, siapin playlist mellow, bahkan ikut kelas meditasi online, tapi pas selesai…

 “Lho, kok rasanya nggak tenang-tenang amat ya?”

 Bukannya plong, malah kepikiran: “Aku salah healing kali ya?” 🤯

Kalau pernah ngalamin, welcome to the club.

Serius deh, ternyata banyak orang yang nggak sadar kalau healing bisa backfire. Bukannya sembuh, malah nambah daftar pertanyaan di kepala.

Kenapa Healing Bisa Malah Bikin Makin Banyak Mikir?

Jujur aja, kadang kita kebawa sama “standar” healing yang beredar di media sosial.

 Healing di feed Instagram orang itu biasanya:

 🌊 Pemandangan pantai cantik,

 ☀️ Minum kelapa muda di hammock,

 📝 Caption penuh kata-kata bijak.

Padahal realitanya, nggak semua orang bisa healing dengan cara seperti itu. Dan ketika kita maksa ikut “template” orang lain, jadinya malah stres sendiri.

 Kenapa?

Kita pasang ekspektasi tinggi. Maunya habis healing langsung bahagia.

Kita bandingin diri sama orang lain yang posting healing versi estetiknya.

Kita nggak benar-benar hadir di momen, karena fokus mikirin “harusnya gini” atau “nanti upload apa”.

Balik ke Aktivitas Kreatif: Healing Tanpa Ribet

Nah, di sinilah aktivitas kreatif datang menyelamatkan.

Kuncinya satu: fokus ke proses, bukan hasil.

 Pas tangan kita bergerak, pikiran jadi lebih “di sini” dan nggak gampang kabur ke drama masa lalu atau kecemasan masa depan.

Baca Juga : Panduan Upgrade Diri Lewat Membaca Buku: Dari Teori ke Aksi

Menurut American Art Therapy Association, aktivitas kreatif itu bisa nurunin stres, ningkatin mood, dan bikin hati lega karena kita punya ruang aman buat berekspresi.

Ide Aktivitas Kreatif yang Bikin Hati Adem

Dan yang paling enak? Kamu bisa mulai tanpa skill tinggi dan tanpa modal besar.

1. Melukis Abstrak

Ambil kuas, cat, dan canvas kecil. Nggak perlu mikir komposisi, cukup goreskan warna sesuai perasaan. Warna cerah buat hari yang penuh semangat, warna gelap kalau lagi pengen mellow. Semua valid.

2. Journaling

Tulis apa pun yang muncul di kepala. Nggak usah mikir tanda baca atau bagus-bagusan kata. Mau marah? Tulis. Mau curhat? Tulis. Mau nyampah? Tulis. Pokoknya biarkan kertas jadi pendengar setia.

Baca Juga : Manfaat Rutin Menulis Jurnal Harian: Kebiasaan Sederhana dengan Dampak Luar Biasa

3. Merangkai Bunga

Beli bunga segar atau bunga kering, terus susun di vas. Nggak tahu teknik? Nggak masalah. Kadang melihat warna-warna itu berdampingan aja udah bikin hati hangat.

4. DIY Candle atau Sabun

Pilih aroma yang bikin rileks, kayak lavender atau vanilla. Proses mencampur, menuang, dan nunggu sampai jadi tuh surprisingly meditatif banget.

5. Fotografi di Sekitar Rumah

Buka mata lebar-lebar. Cari cahaya cantik di pagi hari, daun yang jatuh, atau bentuk awan yang unik. Healing versi kamera ini bikin kita belajar lihat indahnya hal-hal kecil.

Biar Nggak Jadi Beban

Kadang orang malas mulai karena takut hasilnya “jelek”. Padahal… ini bukan pamer karya di galeri, tapi ngobrol sama diri sendiri lewat media yang kita suka.

Tipsnya:

  • Lepas ekspektasi. Biarin prosesnya yang nyembuhin.
  • Matikan notifikasi HP. Biar otak nggak kebelah fokusnya.
  • Pilih yang bikin kamu senyum. Nggak semua cocok di semua orang.
  • Cukup 10–15 menit. Nggak usah maraton, yang penting rutin.

Baca Juga : Boundaries 101: Cara Elegan Berkata “Tidak” Tanpa Rasa Bersalah

Cerita Nyata

Seorang teman pernah cerita, dia udah coba healing ala “jalan-jalan ke Bali” tapi malah pulang tambah capek. Sampai akhirnya dia nemu kesenangan bikin clay art di rumah.

Katanya, 30 menit mainin clay sambil denger musik lo-fi itu rasanya kayak beban mentalnya pelan-pelan dilepasin. Murah, gampang, dan surprisingly efektif.

Kesimpulan: Healing Itu Bukan Lomba

Kadang kita lupa, healing itu bukan siapa yang paling estetik atau paling “zen”. Healing itu tentang kembali—ke diri sendiri, ke momen sekarang, ke hal-hal sederhana yang bikin hati adem.

Kalau healing versi kamu malah bikin pusing, mungkin sudah saatnya nyoba aktivitas kreatif yang nggak butuh validasi siapa pun.

Siapa tahu, di balik goresan cat atau lilin beraroma vanilla, kamu nemuin ketenangan yang selama ini nyempil di antara kesibukan.


🌿 Challenge Minggu Ini:

Sisihkan 15 menit buat satu aktivitas kreatif yang pengen kamu coba. Nggak usah mikirin hasilnya, cukup nikmati prosesnya. Karena kadang, yang kita butuhkan bukan “healed version” yang sempurna… tapi hati yang mau pelan-pelan sembuh.




No comments