Halo, sahabat Bengkel Bunda..
Apa kabar?
Beberapa waktu lalu LABU di POJOK (obroaLAn raBU Pojokan Bengkel Bunda seru sekali. Semuanya ramai saling ngobrol.
Hmm, kira-kira ngobrolin apa ya? Ternyata ramai bahas tentang kesehatan reproduksi, nih.
Betapa pemberdayaan perempuan dalam kesehatan reproduksi itu penting.
Kesehatan Reproduksi Adalah
Kesehatan reproduksi adalah kondisi sehat secara fisik, mental, dan sosial yang berkaitan dengan fungsi, proses, dan sistem reproduksi. Kesehatan reproduksi tidak hanya berarti bebas dari penyakit atau kecacatan.
Kesehatan reproduksi mencakup:
- Memiliki kehidupan seks yang aman dan memuaskan
- Memiliki kemampuan untuk bereproduksi
- Kebebasan untuk memutuskan kapan, apakah, dan seberapa sering bereproduksi
- Mampu menjalani proses reproduksi secara sehat dan bertanggung jawab
- Terbebas dari perlakuan diskriminasi dan kekerasan
Pentingnya Perempuan Berdaya dalam Kesehatan Reproduksi
Bicara tentang kesehatan reproduksi, sangat penting perempuan berdaya dalam hal ini. Bagaimana cara perempuan berdaya dalam kesehatan reproduksi? Dimulai dari terciptanya kesadaran akan kesehatan reproduksi.
Membangun kesadaran perempuan tentang hak-hak reproduksi adalah langkah penting untuk memberdayakan mereka dalam membuat keputusan yang tepat tentang tubuh dan kesehatannya.
Hak reproduksi perempuan meliputi akses ke informasi yang akurat, layanan kesehatan yang aman, dan kebebasan untuk menentukan kapan dan berapa banyak anak yang diinginkan. Selain itu, hak perempuan atas kesehatan reproduksi juga meliputi perlindungan dari kekerasan, pernikahan paksa, dan eksploitasi seksual.
Baca Juga : 5 Cara Menjadi Perempuan Berdaya dalam Rumah Tangga
Dengan memahami dan menegakkan hak-hak ini, perempuan memiliki kendali penuh atas kehidupan reproduksi mereka, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup dan memperkuat posisi mereka dalam masyarakat.
Belum Semua Perempuan Sadar Akan Kesehatan Reproduksi
Meski penting, nyatanya belum semua perempuan sadar akan kesehatan reproduksinya. Contoh kecil saja ada beberapa kali lewat di media sosial, ibu hamil yang kondisinya memerlukan rujukan segera tapi karena suami dan pihak keluarga lambat mengambil keputusan akhirnya merenggut korban baik Ibu , bayinya atau keduanya .
Lalu untuk pilihan ber-KB terkadang bisa jadi malahan suami yg memegang keputusan. Padahal, seharusnya ibu yang memilih kontrasepsinya sendiri. Memilih sesuai yang cocok untuk tubuhnya.
Baca Juga : Yuk, Cari Tahu Jenis Kontrasepsi yang Tepat Untukmu
Contohnya, kondisi Ibu seharusnya tidak bisa pake KB hormonal tetapi karena suami tidak mau ya tetep akhirnya tetap memilih KB hormonal.
Tantangan Kesehatan Reproduksi
Kesadaran perempuan di Indonesia terkait hak-hak reproduksinya terus berkembang karena akses informasi yang mudah dan lain sebagainya, namun masih menghadapi tantangan.
Tantangan hak hak reproduksi perempuan seperti Program Keluarga Berencana (KB) sudah cukup lama berjalan, masih ada perempuan yang tidak sepenuhnya memahami hak mereka untuk mengatur kehamilan dan menolak pernikahan dini, melakukan aborsi aman (dalam kondisi tertentu yang diizinkan oleh hukum), atau melaporkan kekerasan seksual.
Kesadaran ini masih perlu didorong lebih lanjut melalui pendidikan reproduksi yang komprehensif, advokasi kebijakan, dan pemberdayaan komunitas.
Manfaat Pemberdayaan Kesehatan Reproduksi Bagi Pembangunan Sosial dan Ekonomi
Pemberdayaan perempuan dalam kesehatan reproduksi memiliki dampak luas terhadap pembangunan sosial dan ekonomi. Ketika perempuan memiliki kontrol atas kesehatan reproduksinya, mereka lebih mungkin untuk merencanakan kehidupan yang stabil, baik dari segi karier, pendidikan, maupun keluarga. Dengan demikian, mereka dapat lebih berpartisipasi dalam aktivitas sosial dan ekonomi.
Selain itu, pemberdayaan ini dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi, menekan angka kehamilan yang tidak diinginkan, serta mengurangi penyebaran penyakit menular seksual. Semua ini berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Peran Pemerintah dan Organisasi dalam Pemberdayaan Perempuan di Kesehatan Reproduksi
Pemerintah dan organisasi sosial berperan penting dalam menciptakan program yang mendukung pemberdayaan perempuan dalam kesehatan reproduksi. Kebijakan yang melindungi hak kesehatan reproduksi dan menyediakan akses layanan kesehatan yang mudah dan aman harus menjadi prioritas.
Program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, melatih tenaga medis dalam menangani kebutuhan kesehatan perempuan, serta memberikan edukasi dan dukungan finansial sangat diperlukan untuk mewujudkan pemberdayaan ini.
Baca Juga : Menyoal Childfree dalam Perspektif Sosiologi
Kesimpulan
Dalam upaya mencapai pemberdayaan perempuan dalam kesehatan reproduksi, kolaborasi antara pemerintah, lembaga masyarakat, keluarga, dan individu perempuan itu sendiri sangat dibutuhkan. Hal ini akan memastikan bahwa setiap perempuan memiliki kebebasan dan kemampuan untuk membuat keputusan terbaik terkait kesehatan reproduksi mereka, serta memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat.
No comments