Belajar dari Kisah Kim Soo Hyun, Peran Ibu dalam Memunculkan Potensi Diri Pada Anak

 

Belajar dari Kisah Kim Soo Hyun, Peran Ibu dalam Memunculkan Potensi Diri Pada Anak




Halo, sahabat Bengkel Bunda! 

Apa kabar? 

Siapa yang sudah menonton drama Korea (drakor) Queen of Tears? Drama yang baru saja tamat ini berhasil mencuri perhatian penonton. Episode terakhirnya bahkan bisa menggeser drama Crash Landing On You (CLOY) sebagai drakor dengan rating tertinggi sepanjang sejarah tvN. Tentu saja, kesuksesan drama tersebut tidak lepas dari Kim So Hyun, sebagai lead male -nya. Kim Soo Hyun membuktikan kelasnya, aktor termahal di Korea ini sukses memerankan Baek Hyun Woo dalam drama Queen of Tears. 


Dibalik kesuksesan Kim Soo Hyun, ada satu fakta yang menarik untuk dibahas. Yaitu, bagaimana peran ibunya dalam perjalanan karir keaktoran nya. Ibu Kim Soo Hyun adalah orang pertama yang memperkenalkan ke dunia akting. Melihat anaknya yang pemalu dan introvert, sang ibu memasukkannya ke kursus akting. Siapa sangka, kini anak introvert-nya menjadi aktor paling mahal di Korea. 


Apa yang dilakukan ibu Kim Soo Hyun ini mengingatkan tim Bengkel Bunda pada prinsip pengembangan potensi diri, “Fokus pada Kekuatan Siasati Kelemahan”. Inilah yang menjadi topik Labu di Pojok hari ini. 


Belajar dari Kisah Kim Soo Hyun


Kim Soo Hyun sukses memerankan Baek Hyun Woo dalam drama Queen of Tears. Tak hanya berhasil memukau banyak penonton dengan tingginya rating, Kim Soo Hyun sukses menyabet gelar PRIZM Popularity Awards dalam BaekSang Arts Awards 2024 yang digelar kemarin malam. 


Belajar dari Kisah Kim Soo Hyun, Peran Ibu dalam Memunculkan Potensi Diri Pada Anak



Dibalik kesuksesannya, ada beberapa fakta menarik tentang aktor termahal ini. Kim Soo Hyun dibesarkan oleh ibu tunggal. Ayahnya sudah meninggalkannya sejak kecil, sehingga memaksa ibunya untuk membesarkan Soo Hyun sendirian.


Baca Juga : 6 Alasan Mengapa Baek Hyun Woo dalam Drakor Queen of Tears adalah Suami Idaman



Meskipun Kim Soo Hyun terkenal sebagai pribadi yang humoris ketika berada di belakang layar, siapa sangka bahwa dia sebenarnya adalah seorang introvert? Namun berkat usaha ibunya yang memasukkannya ke sekolah akting, hal ini pun membuahkan hasil dan membuat dirinya lebih terbuka dan humoris kepada para penggemarnya. 


Sifat pemalu dan introvert yang awalnya menjadi kelemahan, bisa disiasati hingga memunculkan potensi diri secara optimal. Tentu saja ini berkat jasa sang ibu. Dari kisah Kim Soo Hyun ini, kita bisa belajar bahwa ibu punya peran penting dalam memunculkan potensi diri anak. 


Peran Ibu dalam Memunculkan Potensi Diri Anak


Setiap anak lahir dengan potensinya masing-masing. Bagaimana anak bisa memunculkan potensi dirinya, ini bergantung dari peran ibu. Bagaimana ibu membantu anak memunculkan potensi dirinya. 


Belajar dari Kisah Kim Soo Hyun, Peran Ibu dalam Memunculkan Potensi Diri Pada Anak



Sahabat Bengkel Bunda terlibat aktif dalam obrolan kali ini. Mengeluarkan bagaimana cerita dan pengalaman yang sudah dilakukan untuk memunculkan potensi diri anak. 


Berikut beberapa peran yang bisa ibu lakukan untuk memunculkan potensi diri anak. 


Memberikan kebebasan yang bertanggung jawab


Yakinlah bahwa setiap anak memiliki bakatnya masing-masing. Tugas ibu adalah memberikan kesempatan agar anak bisa mengasah bakatnya. Berikan anak kebebasan dalam memilih kegiatan yang disukainya. Namun, tentu saja tanamkan tanggung jawab. 


Baca Juga : Menemukan Potensi Anak Melalui Kegiatan di Rumah


Misalnya, saat anak ingin mengikuti les renang, kabulkan saja keinginannya. Namun, dia harus komitmen untuk les sesuai jadwal dan bersungguh-sungguh dalam berlatih. 



Kesepakatan bersama


Menurut pakar pendidikan Imelda Hutapea, M.Ed, dalam upaya mempraktikan kendali atau otoritas, orang tua perlu membuat kesepakatan bersama dengan anak. 


Kesepakatan bersama ini adalah peraturan bersama yang dibuat orang tua dan anak. Kesepakatan bersama ini tak hanya berlaku untuk anak, tetapi juga mengikat orang tua. Misalnya, bila kita pulang terlambat harus saling memberi tahu, baik anaknya maupun orang tuanya. Jadi, orang tua harus memberi contoh dan harus konsekuen. Jika tidak dilakukan, tentukan konsekuensinya. 


Baca Juga : Krisis Identitas dan Cara Mengatasinya


Begitu juga dalam mengembangkan potensi diri anak. Buat kesepakatan bersama. Misalnya, saat anak sepakat berlatih renang tiga kali seminggu, ya dia harus mematuhinya. Dengan begitu anak bisa fokus dan konsisten dalam mengembangkan potensinya. 


Komunikasi asertif


Melakukan komunikasi asertif juga menjadi salah satu cara ibu dalam memunculkan potensi diri pada anak. Komunikasi asertif merupakan sebuah teknik berkomunikasi agar seseorang dapat menyampaikan pendapatnya secara lugas tanpa menyinggung orang lain.


Artinya, kita menyampaikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan mereka tanpa bermaksud menyerang.


Baca Juga : Pentingnya Bersikap Asertif dalam Komunikasi


Salah satu bentuk praktis komunikasi asertif pada anak adalah dengan cara memberikan beberapa pilihan daripada memerintahnya langsung. Berikan pilihan pada anak tentang kegiatan yang ingin ditekuninya. 


Hargai pilihan anak dan dukung dengan sepenuh hati. Tentu saja selama itu adalah kegiatan yang positif. 


Menemani anak menemukan potensi diri


Jangan tergesa-gesa ataupun menggegas dalam menentukan potensi diri anak. Berikan anak waktu dan kesempatan untuk menemukan potensi dirinya. 


Bagaimana caranya? Berikan anak kesempatan mencoba berbagai aktivitas. Amati kecenderungannya dalam setiap aktivitas. 


Bila anak terlihat senang dan berbinar saat melakukan kegiatan, bisa jadi itulah potensi dirinya. Bagaimana jika belum terlihat? Sabar, terus temani anak menemukan potensi dirinya.


Penutup


Kim Soo Hyun tidak menjadi aktor dengan begitu saja. Dia melalui banyak proses. Dan tentu saja semua itu juga berkat peran sang ibu. 


Begitu juga dengan anak-anak kita. Temani anak menemukan potensi dirinya. Siasati kelemahannya untuk memunculkan potensi diri pada anak. 


Sepakat? 






No comments