10 Langkah Cegah Alzheimer

 

10 Langkah Cegah Alzheimer



Beberapa waktu lalu, saya menonton kembali drama Korea Hospital Playlist season dua. Dalam sebuah episode, ada adegan dimana Jeong Rosa (Kim Hae Sook), ibu dari dokter bedah anak Ahn Jeong Won (Yoo Yeon Sook) menangis tersedu-sedu. Rosa merasa dia mengidap Alzheimer. Dia pernah lupa sandi rumahnya, bahkan yang lebih parah, saat berkendara, dia lupa jalan pulang. 


Saat ke rumah sakit, ternyata Rosa tak mengidap Alzheimer, melainkan hidrosefalus. Rosa menangis bahagia. Dia bersyukur tak mengidap Alzheimer, melainkan hidrosefalus. Meski harus dioperasikan, hidrosefalus bisa dibudidayakan. Rosa tak akan melupakan anak-anaknya. 


Saya tertegun, hmm semenyeramkan itu kah Alzheimer? 


Mengenal Alzheimer


Ternyata Alzheimer ini menjadi salah satu penyakit yang cukup diperhatikan. Bahkan, tanggal 21 September setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Alzheimer Sedunia atau Hari Alzheimer Sedunia. Hari ini diperingati untuk meningkatkan kesadaran dan melawan stigma seputar penyakit Alzheimer serta demensia lainnya. 


Baca Juga : 5 Cara Merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dari Rumah 


Banyak yang bilang, Alzheimer itu penyakit pikun. demikian? 


Pikun merupakan hal normal seiring dengan bertambahnya usia, sama halnya dengan munculnya keriput atau penglihatan yang semakin kabur. Pikun disebabkan karena berkurangnya aliran darah ke otak seiring bertambahnya usia, menurunnya hormon dan protein yang melindungi saraf. 


Demensia seringkali disebut sebagai kondisi kehilangan kemampuan mengingat. Namun lebih dari itu, demensia bukan sekedar pikun namun juga hilangnya kemampuan berpikir dan kemampuan mental lainnya.Jika pikun hanya kesulitan mengingat, sebaliknya demensia mempengaruhi tingkah laku, kebiasaan dan kehidupan sosial. 


Alzheimer penyumbang 60 hingga 80 persen kasus demensia. Alzheimer merupakan penyakit progresif yang mempengaruhi sel-sel otak. Di mana gejala yang muncul akan semakin buruk dari waktu ke waktu, sehingga alzheimer berbeda dari biasanya. Demensia merupakan salah satu gejala dari Alzheimer.


Penderita Alzheimer Terus Bertambah


Penderita Alzheimer ini terus bertambah setiap tahunnya. 


Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat kenaikan peserta dengan jumlah diagnosa demensia dan alzheimer mencapai 87 persen pada tahun 2022. “Dari tahun 2019 hingga tahun 2022, terjadi peningkatan sebanyak 4.831 peserta dengan diagnosa demensia dan alzheimer yang mengakses layanan kesehatan dengan menggunakan BPJS Kesehatan . 


Wah, hal ini tentu harus menjadi perhatian kita bersama, ya! Tentunya sebelum terlambat, kita harus mencegah penyakit Alzheimer ini. 


Mencegah Alzheimer


Alzheimer ini menjadi topik bahasan LaBu di Pojok Bengkel Bunda. Nampaknya sahabat Bengkel Bunda juga sadar terhadap penyakit ini. 


Hal yang patut disyukuri, sebab berdasarkan data perempuan lebih rentan 3-4 kali lipat untuk terkena pikun (Alzheimer) menurut Dirut RSCM Heriawan - 2014 . 


Sahabat Bengkel Bunda termasuk rentan mengalami Alzheimer. Beruntung sudah pada awareness sehingga mulai melakukan beberapa langkah preventif. 


Ya, Alzheimer bisa dicegah. Beberapa sahabat Bengkel Bunda saling memberikan tip bagaimana mencegah Alzheimer. 


Alzheimer dapat dicegah dengan melakukan beberapa kebiasaan berikut dapat melatih otak kita, meningkatkan konsentrasi dan menjaga fungsi otak kita : 

  1. Melatih menghafal dengan menghafal daftar tertentu secara berkala 

  2. Meditasi 

  3. Rutin mengaji atau menghapal Al Quran 

  4. Mendengarkan musik

  5. Pola hidup sehat mulai dari memilih makanan yang halal dan thoyyib , istirahat yang cukup, manajemen stres 

  6. Olahraga rutin 

  7. Biasakan membaca buku 

  8. Ajarkan ilmu baru kepada orang lain 

  9. Ikut kelas memasak 

  10. Safety riding saat berkendara untuk menghindari cedera di kepala .

Pencegahan Alzheimer ini sejalan dengan tema yang diusung oleh perayaan Hari Alzheimer Sedunia 2023. 


Pada tahun ini, tema peringatan bulan dan hari Alzheimer sedunia adalah 'Tidak pernah terlalu dini, tidak pernah terlambat.'


Mengutip laman Alz Int, kampanye ini bertujuan untuk menggarisbawahi peran penting dalam mengidentifikasi faktor-faktor risiko dan mengadopsi langkah-langkah pengurangan risiko yang proaktif untuk mencegah, dan bahkan mungkin mencegah, timbulnya demensia.


Baca Juga : Mengenal Intermittent Fasting, Aturan dan Manfaatnya Bagi Tubuh


Hal ini mencakup strategi pengurangan risiko bagi individu yang telah menerima diagnosis.


Ada peningkatan kesadaran bahwa penyakit Alzheimer dan demensia lainnya dapat dimulai bertahun-tahun sebelum timbulnya gejala, sehingga pula kesadaran akan mengganggu kesehatan otak seumur hidup dan pilihan yang dapat diambil.


Dengan jumlah penderita demensia di seluruh dunia yang diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050, maka pemahaman dan respons terhadap faktor-faktor risiko yang terkait dengan kondisi ini menjadi sangat mendesak.


Penutup


Alzheimer bisa dicegah. Tumbuhkan kesadaran bersama tentang penyakit ini. Lakukan beberapa aktivitas yang bisa merangsang kinerja otak agar kita semua bisa terhindar dari penyakit Alzheimer. 


Demikian 10 langkah mencegah Alzheimer yang bisa sahabat lakukan. Jika sahabat Bengkel Bunda punya tip lainnya, silahkan dibagikan di kolom komentar ya! 


Terima kasih. 

No comments